PROGRAM
SUPERVISI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
ü
Kunjungan Kelas / Klinis
ü
Perpustakaan
ü
Administrasi Perlengkepan
ü
Laboratorium IPA
ü
Laboratorium Komputer
ü
Laboratorium Multimedia
ü
KegiatanEkstrakurikuler/Kesiswaan
YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM INDONESIA AL-MUNIR
(YPII AL-MUNIR)
SALINGGARA
KANTOR KEMENTERIAN
AGAMA RI
KABUPATEN PANDEGLANG
KATA PENGANTAR
Sekolah merupakan
sebuah sistem yang terdiri atas komponen-komponen penting yang kait-mengait,
berhubungan erat dan tidak mungkin terpisahkan. Komponen tersebut meliputi
seluruh ranah fisik dan non-fisik, stakeholder
(pemangku kepentingan) terhadap keberadaan sekolah yaitu siswa, guru, unsur
pimpinan, karyawan, orang tua siswa/ komite sekolah, instansi terkait, serta
pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berkepentingan terhadap
eksistensi sekolah. Semua itu dapat dikatakan sebagai komponen sistem per-sekolah-an.
Komponen pembentuk sistem perikehidupan sekolah
tersebut dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu komponen inti – yang merupakan komponen langsung
terlibat dan berada di sekolah – dan
komponen luar yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kemajuan
kehidupan sekolah.
Sebagai lembaga
pendidikan, sekolah dalam hal ini MAS. PII Salinggara memiliki visi dan misi
yang jelas sehingga keduanya diharapkan dapat dicapai secara optimal.
Pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah tidak begitu saja dapat diwujudkan
tanpa adanya program sistematis dan lengkap yang meliputi perencanaan, roses
serta evaluasi sehingga kegagalan pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah
dapat diminimalisasikan.
Salah satu faktor penting dalam rangkaian upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah
tersebut adalah perlu disusunnya sebuah Program Supervisi untuk mencermati,
memantau, serta evaluasi melekat terhadap beberapa titik vital kehidupan
sekolah anatara lain: supervisi KBM, supervisi perpustakaan, supervisi administrasi
sekolah, supervisi laboratorium, serta supervisi kegiatan kesiswaan/
ekstrakurikuler.
Mengingat akan
pentingya kegiatan supervisi terhadap proses kehidupan sistem sekolah, dengan
ini penulis mencoba untuk menyusun Program Supervisi MAS. PII Salinggara Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Program Supervisi
ini tentu saja masih terlalu jauh dari sempurna mengingat keterbatasan berbagai
aspek dari penyusun. Namun demikian harapan tetap mengedepan, kiranya program
supervisi ini dapat membantu – meski hanya sedikit – upaya pencapaian visi,
misi, dan tujuan MAS. PII Salinggara khusunya Tahun Pelajaran 2017/2018.
Amin.
Pandeglang, 2017
Mengetahui
Kepala Sekolah, Penyusun,
IWAN SOPWANI, S.Pd.I ...........................................
NIP. - NIP. -
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan pada masa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa sentralisasi segala sesuatu seperti; bangunan sekolah,kurikulum,jumlah murid,buku pelajaran,cara mengajar dan sebagainya ditetapkan dan diselenggarakan oleh pemerintah secara sentral. Kewajiban kepala sekolah dan guru-guru sebagian besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan diinstruksikan.
Dengan adanya desentralisasi menjadi lain;pada penyelenggaraan
pendidikan masyarakat diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha
pendidikan. Tanggung jawab kepala sekolah dan guru semakin banyak dan luas.
Dahulu, kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat
berjalan dengan teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan berhubungan dengan
masyarakat sekitarnya,tetapi penilaian sekarang lebih dari itu.
Tugas
kepala sekolah sekarang mengatur jalannya sekolah dan dapat bekerjasama dan
berhubungan erat dengan masyarakat. Kepala sekolah wajib membangkitkan semangat
staf guru-guru dan pegawai sekolah untuk bekerja dengan baik,membangun visi dan
misi, kesejahteraan, hubungan dengan pegawai sekolah dan murid, mengembangkan
kurikulum.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing
guru agar bekerja dengan betul dalam proses pembelajaran siswanya. Supervisi
pembelajaran mempunyai tiga prinsip yaitu:(a) supervisi pembelajaran langsung
mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses belajar
mengajar;(b) perilaku supervisor dalam membantu guru mengembangkan kemampuannya
harus didesain dengan jelas;(c) tujuan supervisi pembelajaran adalah guru makin
mampu menjadi fasilitator dalam belajar bagi siswanya
A. Definisi Supervisi
Menurut keputusan Menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, termasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala sekolah, penilik sekolah, dan para pengawas ditingkat kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.
Salah satu tugas pengawas dengan perincian sebagai
berikut:
”Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.”
Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah, Dirjen Dikdasmen Tahun 2000 sebagai berikut:
1) Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
2) Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
3) Kemampuan memanfaatkan hasil supervise
”Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaian agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.”
Pada rambu-rambu penilaian kinerja kepala sekolah, Dirjen Dikdasmen Tahun 2000 sebagai berikut:
1) Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan
2) Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
3) Kemampuan memanfaatkan hasil supervise
Pada dasarnya tugas pokok kepala sekolah adalah menilai dan membina
penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Dengan kata lain salah satu tugas
kepala sekolah sebagai pembinaan yang dilakukan memberikan arahan, bimbingan,
contoh dalam proses pembelajaran di sekolah. Berarti bahwa kepala sekolah
merupakan supervisor yang bertugas melaksanakan supervisi pembelajaran.
Willes (1975), mengatakan di atas bertujuan untuk
memelihara atau mengadakan perubahan operasional sekolah, dengan cara
mempengaruhi tenaga pengajar secara langsung demi mempertinggi kegiatan belajar
siswa. Supervisi hanya berhubungan langsung dengan guru, tetapi berkaitan
dengan siswa dalam proses belajar.
Ross L.(1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Ross L.(1980), mendefinisikan bahwa supervisi adalah pelayanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum.
Purwanto (1987), supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Sesuai dengan rumusan di atas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam
supervisi pembelajaran sebagai berikut:
1). Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru
menjalankan tugasnya terutama
dalam
pembelajaran.
2). Mengembangkan kegiatan belajar mengajar.
3). Upaya pembinaan dalam pembelajaran.
B. Prinsip Supervisi
1) Supervisi harus konstruktif.
2) Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh
sendiri tidak tergantung pada
kepala
sekolah. .
3) Supervisi harus realistis.
4) Supervisi tidak usah muluk-muluk dan didasarkan pada
kenyataan yang sebenarnya
pada
guru-guru.
5) Supervisi harus demokrat.
6) Hakikat pengembangan mutu sekolah adalah usaha bersama
berdasarkan musyawarah.
7) Supervisi harus obyektif.
8) Kegiatan tidak boleh diwarnai oleh prasangka kepala
sekolah, diperlukan data konkret
tentang
keadaan sebenarnya dan kepala sekolah juga harus mengakui keterbatasannya.
C. Jenis-Jenis Supervisi
Beberapa jenis supervisi antara lain observasi kelas, saling kunjung, demonstrasi
mengajar, supervisi klinis, kaji
tindak (action research).
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD LINK DIBAWAH INI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar